"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Senin, 20 Juni 2011

PANCASILA 'UUD 45' Adalah harga mati "MERAH PUTIH BERKIBARLAH, INDONESIA TETAP JAYA"


Kami mengakui bahwa Al-qur’an adalah sebagai petunjuk ‘Imam’ dan Al-hadis sebagai Sunnah Rasulullah saw. kami pun melaksanakan solat yang lima waktu, kami berpuasa sebagai mana rasusl ajarkan, kami juga melakukan hal-hal yang ma’ruf dan mencegah yang munkkar “kami adalah islam”, tapi kami bukan bangsa arab yang harus inklut dalam budaya ke-arab-araban. Kami adalah rakyat ‘bangsa’ indonesia yang lekat dengan kultur dan budaya ke-indonesian, dan tidak harus ke-arab-araban. Kami bangga dengan pancasila, kami pun sangat apresiatif terhadap undang-undang dasar 45, yang lahir dari keringat para pejuang.

Kami warga indonesia, yang beragama islam, tapi islam-kan tidak berarti harus kearab-araban seperti yang telah disinggung di atas. Kami punya budaya sendiri. Budaya kami beradap dan memilki nilai etik-estetik, dan kami akan tetap mempertahankan hal itu. Bukankah islam adalah Agama rahmatan lil-alamin, yang damai dan bisa berdampingan dengan budaya mana-pun ‘termasuk di indonesia, bukankah pancasila dan undang-undang dasar 45 tidak bertentangan dengan nilai-nilai universal islam, lantas kenapa ada sebagian orang yang hendak merubah idiologi kebangsaan dengan alasan sebagan kewajiban dan keharusan agama ”jihad”? Apa islam harus seperti itu ?

Kami bangga indonesia dan benci terhadap teror “terorisme”, saya tidak hendak mengatakan teror itu idintik islam, tapi kalau ada pemeluk islam yang menjadi kaki tangan-budak meneror negri ini itu benar adanya. Dan kami tidak akan pernah marah atau sakit hati terhadap orang yang mengatakan islam idintik teror, karena saya yakin islam tidak pernah mengajarkan teror seperti yang sebagian orang katakan. Hanya orang-orang yang tidak paham islam yang kemudian mengkaitkan islam sebagai penyebab teror. Kalau mereka belajar lebih dalam tentang Islam tentu hal yang demikian itu tidak mungkin terjadi.

Kami yakin tidak akan pernah ada golongan apa pun yang berani melawan kekuatan islam, termasuk AS yang dianggap musuh islam, namun saya tidak setuju jika AS dianggap sebagai musuh islam, karena kita tau perkembangan islam disana saat ini semakin mengembirakan, lantas apakah kita masih memaksakan harus beridiologi islam pula, tidak. Kita tidak hendak mempersoalan keyakinan personal, karena kayakinan adalah persoalan perifat, yang tau hanyah hamba dan tuhan itu sendiri.

Islam yang dikatakan teroris oleh orang-orang tertentu termentahkan dengan sendirinya, karena populasi pemeluk islam bertambah berkisas di atas 75% pertahunnya ini adalah kebanggaan, sekaligus mematahkan klaim islam sebagai teroris. Dan indonesia harus bersih dari berbagai teror “terorisme”.

Indonesia adalah indonesia, indonesia tidak harus keislam-islaman “menegakkan khilafah ikslam” perjalanan atau sejarah ke-indonesia selama ini sudah sudah baik dan terus melakukan berbagai perubahan yang Insyaallah semakin baik. Persoalan masih terdapat kekurangan di sana-sini maka hal itu adalah wajar. Namun kami oktimis indonesia akan terus berdigdaya di langgang dunia internasional, dan akan menjadi trenseter dunia.

Maka hanya orang-orang yang tidak menggunakan hati nuranilah yang hendak mengemposi negri ini ‘mereubah ideologi-menebar teror dll’ patriotisme dan nasionalisme harus kita pertahankan dan merupakan harga mati.

Kami hanya merekonmendasikan kepada seluruh rakyat indonesia supaya tetap perpengan teguh terhadap keyakinan yang baik, memelihar perdamaian, menjung-jung tinggi nilai-nilai kebenikaan. Hidup Indonesia …… Berkibarlah merah putihku di bumi yang permai ini.

Tidak ada komentar: