"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Kamis, 21 Maret 2013

FILOSOFI MADURA : Bepak, Bebuk, Guru dan Rato

Bepak, Bebuk, Guru dan Rato, (Bapak, Ibu, Ulama/pendidik dan keraton/pemimpin/pemerintahan)

Filosofi bahasa Madura di atas meletakkan pondasi etika dasar kehidupan, dalam keluarga, sosial, dan bernegara. Bagaimana harusnya kehidupan itu berada pada alur yang benar dan dibenarkan, bukan semata pembenaran saja. 








Bapak-Ibu adalah satu pilar keluarga yang paling penting dan urgen dalam kehidupan. Keduanya adalah peletak dasar etika prilaku dan nilai-nilai kehidupan. Dalam agama pun di singgung bagaimana kita bersikap. hormat kepada kedua orang tua khususnya Ibu. Ibu dalam agama islam Ibu memiliki dua epesintrum keduniaan dan akhirat.

Anda tentu pernah mendengar ungkapan berikut, "Bila Anda ingin sukses muliakan Ibu-mu", saya pikir ungkapan itu bukan tanpa dasar sosial dan religi, dalam konteks sosial Ibu adalah gerbang kehidupan, artinya ibu adalah pintu nyata untuk mengenal arti dan bagaimana hidup. Sedang dalam konteks religi, dasarnya pun sangat tegas "Surga ada di telapak kaki ibu". Saya pikir filosofi bahasa madura di atas merupapakan paduan dari imbirio dua nilai ; sosial dan religi.

Ulama'/pendidik, keragaman bahasa merupakan identitas yang unik dan menunjukkan bahwa negara kita sangat kaya bahasa dan budayanya pun beranikaragam. Keanikaraman tak mengurangi semangat dan nasionalisme, bahasa dan budaya tetap ada dan berada dalam satu kesatuan yaitu ke-Indonesia-an. Ungkapan Guru, dalam bahasa madura di atas sebagai ciri atau tuntunan nilai, bahwa guru adalah orang yang memiliki peran dalam pola prilaku dan tindakan sehingga memuliakan adalah atau sebagai bentuk sikap yang harus senantiasa dijaga dan dipelihara oleh orang madura, namun nilai ini pun saya pikir tak hanya ada dan berlaku di maduara.

Dalam konteks struktural formal atau pemerintahan, juga terdapat dalam pribahasa ; Bepak, Bebuk, Guru dan Rato, (Bapak, Ibu, Ulama/pendidik dan keraton/pemimpin/pemerintahan). Rato : pemimpin/pemerintahan. Di manapun anda berada dan hidup maka anda akan berhadapan dengan tata kelola hidup yang formal dan non formal. Kehidpan formal ialah pemerintahan (Rato), pemerintah adalah satu pelatak dasar tata aturan sosial, hukum, dan terjaminnya kehidupan sosialmerupakan tanggung jawab Rato/pemerintah. Oleh sebab itu rakyat harus menghargai peran dan tugas pemimpinnya (Rato)


Baca Selengkapnya di sini..

Rabu, 20 Maret 2013

ICMI BERSIFAT INDEPENDEN, TIDAK BERPOLITIK PRAKTIS



Menyikapi berita di media massa tentang adanya dukungan ICMI melalui Badan Otonom “ICMI Peduli” terhadap seorang figur Calon Presiden RI tahun 2014, maka kami Pengurus ICMI Orwil Jawa Timur dan Masika-ICMI Jawa Timur menyampaikan sikap sebagai berikut:
1.         Kegiatan di Malang pada Senin, 18 Maret 2013 sebenarnya adalah pelantikan Pengurus Masika Orda Malang Raya oleh Ketua Masika ICMI Orwil Jawa Timur.
2.         Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara ICMI Orda Malang dan Batom “ICMI Peduli” dengan menggelar seminar yang menghadirkan Bpk. Prabowo Subianto sebagai pembicara.
3.         Baik ICMI Orda Malang, Masika Orwil Jawa Timur maupun ICMI Orwil Jawa Timur tidak ada pembicaraan dan atau kesepakatan adanya pencalonan Bpk. Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI yang didukung oleh ICMI atau ICMI Peduli.
4.         Dukungan tersebut merupakan niat dan pernyataan Ibu Asma Ratu Agung sebagai Ketua Batom ICMI Peduli.
5.         Sesuai AD/ ART,  ICMI adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat:
a.        Ke-Islaman dan ke-Indonesiaan,
b.        Keilmuan, kepakaran, kecendekiawanan dan kebudayaan
c.        Keterbukaan, kebebasan, kemandirian dan kekeluargaan
6.        Dengan demikian ICMI merupakan organisasi yang bersifat independen dan non partisan, artinya ICMI tidak berpolitik praktis.
7.      ICMI menyerahkan sikap politik kepada pribadi-pribadi anggota secara personal, sedangkan kelembagaan ICMI beserta seluruh Badan Otonom berifat netral dalam pemilihan partai politik dan pencalonan pejabat politik.
8.        ICMI Orwil Jatim sangat menyesalkan sikap dan ucapan Ibu Asma Ratu Agung dalam acara pelatikan Pengurus Masika-ICMI Orda Malang Raya itu.
9.        ICMI Orwil Jatim menyampaikan Surat Protes kepada Presidium ICMI Pusat atas kejadian tersebut d an mendesak segera mengevaluasi keberadaan Batom ICMI Peduli,bahkan dibubarkan kalau dipandang penting,

Demikian, semoga Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah kepada kita semua.

Surabaya, 20 Maret 2013

Ketua Umum ICMI Orwil Jatim (Ismail Nachu)

Sekretaris Umum ICMI Orwil Jatim ( Samsul Hadi)

Ketua MASIKA ICMI Orwil Jatim (Adam Rusdy)

Sekretaris Masika ICMI (Abdul Rahman Hidayat)

 

Baca Selengkapnya di sini..