"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Senin, 27 Juni 2011

AL-IN'AM DAN PELUANG PASAR

Setelah dinyatakan lulus ujian MTs Al-In'am pada tahun 2004 saya dengan ke-tiga teman : Agus Prahedi, Yusman dan Abd Rachem melanjutkan sekolah, ke Sekolah MAN Sumenep. Sekolah MAN berkedudukan di kota Kabupaten. Jarak tempuh ke Sekolah berkisar atau hampir satu jam (35-45 menit).

Saya akan mencoba sedikit berbagi cerita pengalaman selama berada di lembaga Pesantren Al-in'am. Kurang lebih saya enam tahun menimba Ilmu di lembaga Pesantren Al-in'am. Enam tahun bukan lah waktu yang singkat rentetan kisah dan peristiwa terjadi silih berganti seiring siklus kehidupan. Ada kenangan manis ada juga pengalaman pahit. Bagi saya kenangan masa lalu merupakan mata pisau yang sewaktu-waktu bisa membedah masa depan.

Namun dalam hal ini saya tidak akan merinci pristiwa yang saya alami selama di Pesantren Al-In'am. Di sini saya akan mencoba melihat prospek lembaga/yayasan Pesantren Al-In'am bentukan K.H Mas'ud Qosim dari beberapa aspek. Perkembangan zaman menuntut adanya sebuah perubahan dalam segala bidang kehidupan termasuk di dalam mengelola sebuah lembaga pesantren itu sendiri. Di sini saya melehat banyak aspek yang bisa dikembangkan guna kemajuan Al-In'am. Sebelumnya saya mohon maaf, saya bukan seorang pengamat apa lagi peramal masa depan. Rasanya terlalu lancang bila saya menempakan diri sebagai seorang pengamat. Apa lagi sebuah yayasan atau pesantren.

Namun di sini saya akan coba berbagi pengalaman yang pernah saya alami atau temui pada beberapa lembaga di kota-kota besar. Pesantren di kota besar dalam sistem pendidikan dan pengelolaan Yayasan selalu disesuaikan dengan konteks kebutuhan masyarakat-nya. Hal yang tak kalah penting adalah strategi pemasaran. Biasanya pemasaran sebuah lembaga pendidikan dilakukan dengan pemasangan iklan atau pamflet di tempat-tempat strategis.

Saya mencoba masuk dan melihat Yayasan Pesantren Al-In'am ini dari segi letak giografis. Yayasan Pesantren Al-in'am yang mewadaihi tiga ke lembagaan sekaligus (TK, MI, MTs dan SMA) secara letak giografis memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing di era modern saat. Bila Lemaba / Yayasan dikelola secara tepat bisa menjadi lembaga termaju dan banyak peminat.

Mengapa saya katakan Yayasan Pesantren Al-in'am memiliki potensi, dilihat dari letak-nya pesantren ini tepat berada pada sisi kanan dan kiri jalan raya sehingga akses jangkau-nya pun mudah ditempuh oleh masyarakat. Letak dan akses jalan bisa menjadi salah satu setrategi dalam maraih pangsa pasar. Dan pesantren Al-in'am memiliki semua prospek itu. Lembaga Al-in'an sebisa mungkin dapat memanfaatkan akses jalan raya sebagai media publikasi “pemasaran”. Potensial pemasaran harus dioptimalkan dengan sebaik mungkin. Lembaga Al-in'am dapat memasang sebuah poster “iklan” besar. Di dalam poster tersebut bisa berisi ilustrasi prestasi atau capaiyan lembaga selama ini.

Kemudian yang tak kalah penting adalah pemaparan visi dan misi dari lembaga. Visi dan misi pada sebuah sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat dengan begitu tras pada lembaga akan semakin meningkat. Pempublikasian visi-misi atau prestasi supaya masyarakat paham bahwa lembaga ini memiliki baru meter dan tujuan yang jelas. Visi Misi bisanya disesuaikan dengan karakter pada masing-masing lembaga di sekolah. Setiap sekolah pasti memiliki visi dan misi yang beda sesuai karakter dan kelebihan dari lembaga tersebut.

Visi-misi adalah kunci “roh” dari lembaga atau sekolah. Bisanya dalam sambutan penerimaan siswa baru kepala sekolah menyampaikan visi-misi pada siswa baru. Dari penyampaian itu siswa juga guru di lembaga tahu apa fungsi dan tanggungjawabnya dalam memajukan lembaga yang menaunginya.

Guru, murid dan semua stakholder berkewajiban menjujung visi dan misi sekolah. Ada-nya visi-misi pada sekolah menunjukkan bahwa lembaga atau sekolah memiliki tolok ukur dan tujuan jelas atas penyelenggaraan pendidikan. Di kota-kota besar visi-misi lembaga sangat berpengaruh terhadap ekspektasi pasar atau calon siswa baru. Orang tua yang jeli melihat peluang dan prospek pendidikan akan melihat dari pemaparan visi-msi dari sekolah.

Orang tua yang baik tidak akan menempatkan anaknya pada lembaga pendidikan “sekolah” yang tidak memiliki arah tujuan yang jelas dalam penyelenggaraan pendidikan. Orang tua yang cerdas akan menempatkan anak-nya pada lembaga yang kridibel dan bisa dipercaya.

Untuk saat ini barang kali orang tua di sekitar lembaga Al-in'am tidak mempersoalkan apa visi-misi lembaga. Yang terpenting bagi orang di kampung anak sekolah selesai urusan. Namun untuk kebelang nanti paradigma itu akan berubah. Kemajuan dan tuntutan zaman menuntut setiap individu untuk proaktif dalam merespon segala bentuk perubahan termasuk dalam mengelola dan memberikan pendidikan yang baik pada anak “masyarakat”.

Untuk menata perubahan yang terarah dan terukur lembaga harus melakukan pemetaan tujuan yang bersekala. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang, semua itu harus terumuskan dalam agenda kerja (program kerja). Maka sekolah atau lembaga harus memiliki beberapa staf khusus yang membidangi manajemen pendidikan dan kelembagaan, tata usaha, konseling, publikasi dan pemasaran, peningkatan SDM, kerjasama dengan instansi.

Uraian singkat ini bukan bermaksud untuk menggurui siapa pun, penulis sendiri belum pernah mengelola lembaga pendidikan. Namun tuhan memberi saya waktu luang untuk membaca buku atau sekedar silaturrahim dengan beberapa orang yang pernah pengelola pesantren atau lembaga sekolah. Apa yang tersaji pada tulisan ini adalah sebuah keterpaduan fikir dengan konteks perkembangan saat ini.

Bila ada satu hal yang keliru dan kurang berkenan maka dengan senang hati dan penuh keterbukaan saya mau mendengar kritik dan saran dari pembaca. Kebenaran hanya milik Allah dan kesalahan itu adalah sifat yang melekat pada setiap ciptaan-Nya (manusia)

Wallahhu a'lam bissowef

Tidak ada komentar: