"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Kamis, 21 Juli 2011

TEMAN DAN MASA DEPAN

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa lingkungan dapat membentuk pola pikir dan perilaku seseorang. Bila baik lingkungan tempat seseorang tersebut maka kemungkin akan baik lah dia. Baik lah, kalau saya mengkaitkan lingkungan dengan pola pikir, barangkali terlalu abstrak dan tak terjangkau. Saya akan menggambarkan hal yang paling dekat dan selalu bersama anda setiap saat, yaitu teman anda.

Bagaimana teman anda saat ini, maksudnya apakah teman anda adalah yang baik. Baik di sini bukan sekedar teman yang bisa memberikan apa pun yang anda inginkan no bukan itu. Teman yang baik adalah teman yang mau menegur bila kita salah. Teman yang baik dia yang selalu membuat kita dekat dengan Tuhan.

Jangan sekali-kali menganggab remeh teman anda. Bila anda tidak bisa mempengaruhi teman anda saya yakin anda akan terpengaruh, beruntung bila teman kita itu berpengaruh pada hal-hal yang positif, kalau enggak maka saya tak bisa bilang apa-apa. Sebelut terlambat secamatnya anda berjarak tapi jangan sampai menimbulkan permusuhan. Okey .... saya katakan demikina karena mau tak mau teman akan mempengaruhi cara pikir dan prilaku anda.

Apakah kita harus memilih-milih teman... hem sooo berat juga jawab-nya. Kalau kita pilih-pilih teman pasti kita akan dibenci. Bila itu terjadi maka hal itu akan menjadi persoalan baru. Anda tidak harus pilih-pilih teman anda bisa berteman dengan sipa pun. Tapi ingat jangan sampai anda terbawa atau terlalu dekat. Pasang jarak, tapi jangan sampai menimbulkan kecuringaan. Dan jadi diri yang bisa mempengaruhi bukan orang yang terpengaruh. Jangan kemudian, kerena teman anda jahat anda belas dengan kejatan. Tidak perlu kerana hal itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Pada kasus tertentu teman yang kurang baik terkesan menonjol di lingkunag pergaulan. Bisanya mereka selalu menarik perhatian, baik dari cara ngomong, penampilan dan lainnya. Dan tak sedikit orang yang masuk atau ikut orang-orang yang seperti ini, karena dianggap populer di kalangan yang lain.

Di Desa saya anak anak yang dipandang kurang baik, anak ini selalu menjadi perhatian dikalangannya bahkan orang tua. Kelebihan orang seperti ini pandai bergaul dan mempengaruhi teman-temannya. Para orang tua merasa resah bila anak-nya dekat dan bergau dengan anak yang kurang baik ini. Saat itu saya memilih netral tidak ikut benci sebagaimana dilakukan para orang tua, namun saya juga tak begitu akrap dalam artian membecap-nya.

Pada satu waktu teman yang dianggap kurang baik ini bercerita, dan mengeluh atas keadaannya. Dia merasa tidak diterima oleh para orang tua. Dia juga lelah menjalani kehidupannya yang tak wajar. Bahkan satu waktu dia mengaku pada saya, bahwa satu anti dia akan berubah. Pengakuan-nya membuat saya terharu. Saat itu saya Cuma bilang ”jalani saja, aku yakin kamu akan lebih baik. Para orang tua di kampung hanya kurang paham terhadap prinsip kamu”.

Kecenderungan manusia, atau naluri kemanusaiaan teman saya di kampung, kembali fitrahnya ”manusia itu cenderung baik”. Jika saja para orag tua di kampung tidak menjatuhkan fonis nigatif saya berkeyakinan orang-orang yang dianggab kurang baik itu dapat dirangkul untuk berubah menjadi yang terbaik. Kita sering memfonis seseorang nigatif tanpa melihat aspek yang melatarbelakanginya.

Mengapa orang yang dipandang menyimpang selalu nampak kepermukaan. Sesungguh hal itu lantaran kita fokus pada kekurangan seseorang yang diklaim menyimpang.sementara kita lupa pada asas kasih sayang. Kecenderungan yang ada pada kita adalah senang memfonis kekurangan orang lain. Lebih fatal kita senang menjatuhkan stigma nigatif dari pada berfikir positif.

Fikiran sangat mempengaruhi kondisi sesorang, baik itu soal lingkunag, pertemanan, maka tugas kita adalah ciptakan perteman sebagai media yang mempesona. Seringlah dengan baik soal apa yang baik dn tidak baik. Perlakukan teman anda dengan cara yang baik tanpa melihat latar belakang mereka, tapi jangan sampai menggurui. Ciptakan lingkungan pertemanan yang dinamis, karena teman adalah midia yang sanggup mengantarkan anda pada gerda kesuksesan. Bagaimana anda bisa membuk mempola perteman menjadi pendorang kesuksesan hal itu tergantung pada sikap dan pilahan hidup Anda.

Kemudaian apa yang akan anda lakukan pada saat ada berada di lukuangan yang kuaran baiak. Tentu anda tak akan menjadi orang sama dengan mereka. Saya yakin itu, karena berdasar fitrah yang ada pada diri manusian, manusia itu berkecendrungan untuk berbuat baik. Enggak percaya... soooo coba anda tanya pada penjahat kelas kakap, pencuri, penzina sekalipun pasti mereka dengan kesadaran nurani-nya akan mengatakan saya ingin insyaf. Apa lagi mereka memiliki keturunan, tentu mereka tak ingin mewariskan keburukan mereka pada keturunannya. Tanya aja pada mereka.

Jika anda cermat memperhatikan lingkungan dalam pergaulan anda ”teman”, pasti anda akan menemukan banyak keunikan. Kita bisa belajar kehidupan reil dari mreka. Coba anda ingat masa lalu kecil anda. Bagaimana ketika anda bermain dengan teman-teman anda sat itu. Kemudian analisislah hal tersebut padukan realitas masa lalu anda dengan konteks saat ini. Pasti anda akan menjadi manusia yang supert. hhehehe

Percaya enggak bahwa kita belajar kehidupan dari lingkungan dan orang terdekat dengan kita. Saya yakin anda percaya. Sekarang bagaimana kondisi lingkungan anda saat ini, apakah anda berada pada sona “lingkungan” yang baik. Atau barang kali anda berada pada lingkungan yang sama sekali tidak cocok ”bertentangan hati nurani” dengan anda.

Apakha teman anda saat ini adalah orang-orang yang baik yang bisa memotifasi anda kearah kebaikan dan kesuksesan. Insyaallah anda orang yang cerdas. Dengan begitu anda pasti akan menjadikan teman dan lingkungan yang baik bagi diri anda, juga mesadepan anda kelak.

Surabaya 2011

Tidak ada komentar: