"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Sabtu, 09 Juli 2011

PELATIHAN TALENPRENEURSIP

Rangkaian perjalanan ke Surabaya kali ini banyak memberi kesan pada saya. Cuaca Kota yang panas, tidak mengurangi kebahagiaan, saya sangat menikmati dan merasa senang. Pertemuan dengan Puguh Irianto pada pelatihan kewirausahaan Agroenergi mengantarkan saya pada beberapa kenangan masa lalu, yang tak kalah penting saya bisa mendapat hikmah dari pengalaman-pengalan kakak kelas sauadara Khotib dan adik kelas Antoso.

Keberangkatan saya ke Surabaya ini untuk menghadiri dan ikut pelatihan Talen Prenuesip di (kantor GAPEKSINDO) Jalan Gayung Sari Timur no 21 Blogs MEG. Beruntung di Surabaya saya ada teman seperti yang saya sebut di atas. Kebetulan teman saya dekat dengan kantor tempat pelatihan. Sebenarnya pelatihan ini masih tahap seleksi. Walau begitu saya senang setidaknya saya bisa bertemu dengan teman lama sekaligus teman-teman baru yang tak kalah membuat saya salut.

Bersyukur saya bisa ikut serta dalam seleksi pelatihan Talen Prenuersip. Setidaknya melalui pelatihan ini saya bisa bertemu dan berkenalan dengan orang-orang yang memiliki mimpi besar terhadap diri dan bangsa ini. Seandainya semua cita-mimpi para peserta pelatihan dikabulkan oleh Allah, pengangguran tak akan separah seperti ini.

Jika semua penduduk di negeri ini memiliki mimpi dan kometmen seperti teman-teman di pelatihan ini sudah barang tentu Negara tak perlu mengekspor TKI. Dan kita tak perlu mendengar kabar penyiksaan atau kematian karena kekejaman para majikan. Kita patut apreasiasi terhadap program pemerintah jatim “mencetak satu juta interprenuersip muda”. Semoga program semacam itu benar-benar terimplementasi secara baik dan tidak sekedar menghambur-hamburkan uang rakyat secara sia-sia.

Pelatihan Talen Prenuersip ini, merupakan program Alumni ITB di Jawatimur bekerjasama dengan Pelindo III. Pelatihan talen prenuersip sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah propensi Jawa timur yang bercita-cita mencetak satu juta interprenuersip muda.

Walau acara pelatihan Talen Prenuersip ini gratis, namun tak mengurangi esinsi dari pelaksanaan. ”Tidak ada pungutan biaya apa pun, bukan berarti tak berkualitas” ungkap Instruktur di depan pada peserta. Peserta yang ikut pelatihan datang dari berbagai golongan mahasiswa dan umum. Sebagian dari peserta sudah memiliki usaha. Sebagian lagi merupakan pengusaha ritel kontruksi dan lainnya.

Sebagaimana pelatihan-pelatihan pada umumnya peserta dipersilahkan untuk memperkenalkan diri kepada masing-masing peserta lain. “silahkan saling memperkenalkan diri, supaya terjadi network yang baik” ungkap instruktur pelatih. Perkenalan itu di mulai dari samping kiri secara bergilir. Setelah selesai perkenalan instruktur meminta pada semua peserta untuk mengingat sepuluh nama yang telah saling bekenalan tadi. Dari sekian peserta hanya satu orang yang bisa menyebutkan. Sementara peserta yang lain hanya diam sambil garuk-garuk kepala dan sambil tertawa kecil.

Instruktur itu pun menyayangkan ketidak pekaan peserta dalam mengingat nama satu dengan yang lain. Karena dalam relasi bisnis atau seorang pengusaha dituntut untuk bisa memiliki relasi yang banyak. Salah satu bentuk kecil mengingat orang-orang yang pernah dikenal kemudian diajak berpatner yang nantinya bisa saling menguntungkan satu dengan yang lain.

Pengantar singkat dari Instruktur pelatih cukup memberikan kesan yang sangat dalam bagi setiap peserta. Satu pelajaran yang menurut saya penting dijadikan pegangan untuk kita dan bangsa ini ”gali lah kelebihan yang ada pada diri ”anak” kita dan kembangkan, asah kelebihan itu secara kontinu dan konsisten”.

Namun realitas lingkungan kita selama ini masih terpaku pada nilai kultur, dimana kita sering terjebak pada kelemahan dan sering melupakan kelebihan. Mengetahui dan menjadikan kelemahan sebagai koreksi itu penting. Akan tetapi yang tak kalah penting adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan kelebihan yang ada pada diri kita.

Ada sebuah pertanyaan yang menarik untuk kita bahas dan pertanyaan ini bersifat umum sering dilontarkan di publik. Bagaimana kita bisa mengetahui potensi pada ”anak” kita. Pada pelatihan itu instruktur menanayakan hal serupa ”apa kelebihan anda, coba sebutkan” semua diam tak ada jawab. Tak ada satu peserta yang bisa menjawab secara spontan. Padahal sebelumnya mereka yakin bahwa setiap individu memiliki potensi dan kelebihan. Potensi dan kelebihan telah dan sengaja Allah anugrahkan pada ummat manusia. Lalu mengapa kita tidak dapat tahu terhadap potensi diri kita....?

Mengetahui potensi diri bukan suatu pekerjaan yang sulit. Setiap orang bisa melakukan dan menganalisa. Mengetahui potensi dan kelebihan yang ada pada diri sendiri adalah ”wajib” penting karena akan menentukan langkah dan rencana kedepan nanti. Orang-orang sukses di dunia, lantaran mereka telah mengetahui kelebihan pada dirinya : semisal Pemilik Perusahaan Microsoff Billgets, pemain sepak bola dunia Ronaldo, musicus Achmat Dani, pemain bulu tangkis Taufik Hidayat dan beberapa orang sukses lainnya.

Orang-orang yang saya sebutkan di atas mulai sejak dini telah mengetahui talen ”potensi diri mereka” yang ada pada dirinya dan terus mengasah setiap saat. Semisal para orang-orang sukses di atas beralih profesi apa mungkin akan sehebat seperti sekarang. Misal Achmad Dani salah satu Musicus tanah air beralih jadi da'i, entah akan seperti apa masa depannya. Atau Al-marhum K.H Zainudin, Mz, dari pendakwa jadi penyanyi roc, akan kacau masa depannya.

Artinya kita harus fokus pada kelebihan yang ada pada diri kita, bukan sebaliknya yang kerap terjadi kita sering fokus pada kelemahan. Apa yang akan terjadi pada orang yang selalu fokus pada kelemahan..? mereka akan selama-nya mengantung dan tak akan pernah menjadi orang hebat di bidangnya. Dan kelebihan orang yang fokus pada kelebihan yang ada pada dirinya mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi orang top di bidangnya.

Akhir akhir ulasan ini saya berharap kita adalah orang-orang yang fokus pada kelebihan dan bukan termasuk orang yang sibuk mencari kelemahan, apalagi sampai mencari kelemahan orang lain. Maka mulai saat ini kenali diri dan kemampuan ”kelebihan” kita. Tak ada kata terlambat, lebih baik dinilai terlambat dari pada menjadi orang yang tak pernah berbuat apa pun. Jangan takut pada kegagalan, gagal bukan berarti tak ada kesempatan. Pepatah lama mengatakan ”di mana ada tanjakan, di sana pula akan ada jalan lapang”. Bila diri anda sukses jangan egois, jadilah orang yang bermanfaat bagi ummat yang lain. Keberhasilan yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu mengangkat kehidupan orang di sekeliling kita menjadi lebih baik.

Daya itu obor
Harapan peta
Doa kompas-nya

Surabaya 2011

Tidak ada komentar: