"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Kamis, 19 Januari 2012

TAWARAN KERJA

Usai solat jum’at (13 Januari 2012)  pimpinan (Ismail Nachu, Ketua ICMI Jawa Timur) memanggil saya. Sebagai bawahan tentu saya merasa dek-dek-an “khawatir”. Saya takut ada hal yang salah dengan pekerjaan saya.

Saya terus mencoba mengingat-ngingat pekerjaan, namun saya rasa tak ada kesalahan dengan pekerjaan saya. Dengan perasaan was-was saya pun melangkah dari lantai satu ke lantai dua menuju ruangan direktur utama. Ruangan berukuran 3 x 3 m terlihat rapi, beberapa berkas (kertas) nampak tersusun rapi. Di ats meja sedikit menyamping ada sebuah bunga berukuran kecil.

Di ruangan direktur terdapat satu Ventilasi udara “jendela” langsung menjorok ke luar. Ventilasi itu terbuat dari besi dangan penutup kaca terang, ventelasi-nya seperti tak pernah dibuka. Tirai dengan bergelantungan dilengkapi dengan senar manik menutupi Ventilasi. Bila sewaktu-waktu jenuh sang pengguna ruangan tinggal menarik senar manic, maka dengan seketika caha akan masuk. Dari dalam ruangan kita bisa melihat lalu lalang penjalan kali atau para pengendara.
Di rungan pimpinan ini terdapat empat kursi. Kursi sang derektur terlihat agak tinggi dan mewah. Sementara dua kursi dengan corak dan warna yang sama namun bukan kursi putar sebagaimana kursi sang direktur. Satu kursi lagi berukuran agak memanjang, yang bisa diduduki dua orang. Tepat di depan kursi ada meja yang terbuat dari kaca transparan. Di atasnya terdapat bebera macam camelan, lengkap dengan air gelas Aqua, dan satu bungkus Tisu.

 Di dalam ruangan juga terdapat sebuah papan dengan ukuran sedang, papan ini biasa-nya digukan untuk mempresentasikan berbagai aktifitas bisnis. Bebrapa minggu ini kantor sering didatangi “investor”. Stelah memperhatikan rungan Saya duduk tepat di depan pimpinan membelakang Meja Kaca. Ternya saya dipanggil bukan karena kesalahan pekerjaan, melaiankan diminta membantu (tawaran pekerjaan baru) kesekertariatan ICMI (Ikatan Cendikia Muslim Indonesia) Orwil Jawa Timur.

Dalam pertemuan yang tak sampai satu jam ini, pimpinan kembali menyakan pengalaman saya di dalam beroraganisasi, saya pun menjelasakan secara singkat dan gambalang. Komonikasi yang terbangun saat itu  langsung dari hati ka hati. Saya merasa senang dengan hal-hal yang semacam ini, bukan soal tawaran pekerjaan baru yang bikin saya senang, melaikan keakraban yang terbagun saat itu menjadikan nilai yang membangkitkan semangat dan optimism bagi saya.

Saya tak langsung menanggapi tawaran yang diberikan. Saya Cuma memaparkan garis-garis besar dan hal yang dimungkin saya lakukan. Dan saya pun menekankan bahwa saya masih menanggung amanah orang tua untuk “menyelesaikan kuliah”. Kuliah saya masih belum selesai (tinggal menggaran skripsi). “Insyaallah saya siap bergabung dan membantu bapak, namun saya pun harus menyelesaikan kulia” dengan tegas.

Ternyata apa yang saya ajukan mendapat respon baik, dalam artian pimpinan memberikan ruang yang luas untuk tetap menyelsaikan tanggungjawab kuliah, dengan menekankan pada pendisiplinan dan pengaturan waktu yang tepat. Seperti yang saya katakana “Saya tidak langsung menjawab tawaran“. Saya berjanji untuk menjawab pada hari Senin.

Setelah selesai berdialog, saya diminta membuat sebuah lis pekerjaan yang biasa saya lakukan setiap. Pada hari itu juga saya membaut lis itu, hanya butuh sekitar 10-15 m, membuat lis pekerjaan.

Senin (16 Januari 2012), saya menghadap sang pimpinan, sekaligus menyerahkan lis pekerjaan yang diminta. Pada saat itu saya pun menjawab tawaran yang diberikan pimpinan “saya siap membantu dengan ketentuan sebagaimana disampaikan pada tanggal 13 kemarin”. Kemudian Orang yang akan menggantikan pekerjaan saya dipanggil, saat itu terjadi sebuah dialog panjang, seperti sebuah pembekalan kulai ketika akan melakukan PPL.

Apa yang disampaikan pada prang yang akan menggantikan pekerjaan saya tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaiakn pada saya saat baru pertama menghadap pimpinan saat itu.

Dengan segala keterbukaan saya pun meminta hal-hal yang bisa saya lakukan, namun karena sesuatu beliau tak langsung memberikan apa yang saya minta, selanjutnya saya akan dipertemukan dengan sekertaris dan ketika itu nanti saya akan mendapat briving tetang hal yang akan dilakukan saya ke depan.

Apa pekerjaan baru yang saya terima tak akan saya uraikan di sini, namun nanti setelah saya memasuki dunia baru itu, saya pasti akan membahas hal yang bisa saya lakukan. Saya selalu menekankan bahwa apa yang saya lakukan sebisa mungkin membawa manfaat bagi saya juga orang lain. Dan saya mencoba untuk membagi pengalaman dengan menulis pengalaman itu, dengan harapan bisa bermanfaat bagi orang lain.

Bagi saya hidup adalah tanggungjawab, kita harus menjalankan kehidupan dengan sebaik mungkin dan berbagi pengalaman hidup terhadap sesame, juga bagian dari tanggungjawab. Bagi saya hidup itu terorentasi pada dua kutub tanggungjawab, Pertama Hamblumminallah dan kedua Hamblumminannas. Tanggung jawab kapda Allah bisa diwujudkan dengan melakukan ibadah dan mejauhi larangannya. Sementara tanggungjawan pada sesama harus diberengmgi rasa silidarotas dan kesitikawanan sosial tanpa melihat sekat kayakinan atau golongan (saling berbagi).

Mudah-mudahan Allah senantiasa membimbing saya untuk senantiasa berada dalam jalan-Nya yang benar. Amin…!

Tidak ada komentar: