"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Selasa, 16 Juli 2013

CERITA SUKSES MANTAN BUPATI (Refleksi Pada Acara Buka Bersama Mohammad Faried (Mantan Bupati Lamongan))

Surabaya,13/07/2013,Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Timur, kembali mengadakan Buka Puasa Bersama (BPB). Tuan rumah pada acara BPB di minggu pertama ini adalah Mohammad Faried mantan Bupati Lamongan, sekaligaus Dewan Penasehat ICMI Orwil Jawa Timur Priode 2010-2015. Bila buka puasa tahun yang lalu dilaksanakan di rumah, buka puasa kali ini dilaksanakan di Kantor MohammadFaried. Tepatnya Kantor Tourindo Jl. Jemur Andayani no 3 Surabya.

Buka puasa bersama dengan Dewan senior ini merukan agenda rutin yang biasa dilaksanakan 2-3 kali setiap tahunnya saat puasa. Agenda ini sekaligus sebagai upaya mempererat jalinan silurrohim diantara dan sesame pengurus. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua ICMI Ismail Nachu, selain sebagai silaturrohim sekaligus untuk menyampaikan beberapa agenda yang telah dilakukan dan sedang dilakukanpleh ICMI.

Menurut Ismail Nachu ICMI sebagai wadah cendekia harus mampu memberikan kontribusi dan wawasan baru terhadap ummat. Maka kaitannya dengan agenda Jawa Timur yang akan mengadakan pesta rakyat ICMI pun, mengagas roadmap pembanguan Jawa Timur dalam lima tahun ke depan, yang meliputi pendidikan, keagamaan, perekonomian,lingkugan hidup dan masalah social seperti penanggulangan PSK, yang nantinya diwujudkan dalam bentuk buku putih Jawa Timur.

Buku putih Jawa Timur ini kini sudah pada tahap perampungan, setelah selesai akan diberikan kepada Gubenur terpilih untuk bisa dilaksanakan. “Sebagaimana organisasi ICMI tidak boleh berpolitik praktis, dan pembuatan buku putih JawaTimur tidak bertujuan untuk dukung-mendung calon kandidat, ICMI tidak berkepentingan terhadap politik praktis”. Ungkap Ismail Nachu.

Selain merancang buku putih, ICMI tetap konsen pada program unggulan yaitu menumbuhkan10.000 suagar muslim di Jawa Timur. Untuk mewujudkan program itu ICMI pun menggalakkan berbagai kegiatan, seperti pelatihan dan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan, seperti Perguruan Tinggi (PT) dan Pesantren. Untuk mendukung progampenumbuhan saudagar muslim ICMI menjalin kerjasama dengan perguruan tinggaseperti IAIN, UNESA, ITS, P. Tebuireng, dan P. Sidogiri dll.

Sedang dalam memperlancar komonikasi dan sosialiasi program dan kegiatan yang dilukanoleh ICMI, ICMI memanfaatkan kemajuan teknologi. Menurut Samsul Hadi, pemanfaatan teknologi ini merupakan sarana yang efektif di tengah kepadatan dan kesibukan masing-masing pengurus. Saat ini ICMI memanfaatkan Mailing List, FB, Twitter, BBM dan Web sebagai sara komonikasi dan sosialisasi kegiatan. Untuk menyukseskan kegiatan dan agenda ICMI, ICMI terbuka dan menerima masukan dari berbagai pihak. Sebagaimana diusulkan oleh Rektor UNESA kepda Samsul Hadi,“pengembangan ummat dapat dilakukan dengan mengoptimalkan setiap potensi yang ada di intern pengurus ICMI” katanya.

Selainitu menurut Samsul Hadi ICMI senantiasa memanfaatkan kehadiran pengurus pusatguna memberikan stimulus dan motivasi terhadap agenda dan kegiatan yang dilakukan oleh ICMI. Semisal kehadiran Ibu Marwah Daut Ibrahim ketua Presidium Pusat. Dan minggu ini (Sabtu 20/07/213) Sandiaga Salahudin Uno akan hadir ke Jawa Timur, maka diharapkan kehadirannya bisa dimanfaatkan untuk mensernigikan agenda dan program yang dilakukan dan akan dilakukan ICMI Orwil Jatim.

Menimba Pengalaman Dari Mantan Bupati Lamongan (Mohammad Faried)
Dalam sambutannya Mohammad Faried, yang juga mantan Bupati Lamongan ini menyampaikan terimakasih atas kehadiran para pengurus di acara buka bersama. “Alhamdulillah di puasa yang ke 4 ini, merupakan nikmat dan kebangaan bagi saya bisa berbukadengan bapak dan ibu sekalian” ungkapnya.

Mantan Bupati Lamongan ini kemudian berbagi cerita kesuksesannya saat memimpin Lamongan kepada semua undangan yang hadir. Menurut Faried kesuksesan memimpin Lamongan diinspirasikan dari B.J. Habibie  ketua ICMI pertama sekaligus mantan PresidenRI ke 3. Undagan yang hadir awal mendapat bingkisan buku yang langsung ditulis Faried dari pengalamannya.

Dalam kesempatan itu Faried menyampaikan bahwa buku yang dibagikan kepada undangan yang hadir permata merupakan cata-tan harian semenjak dan bagaimana dia membangun Lamogan yang dulunya tidak diperhatikan kemudian menjadi perhatian nasional. Menurut Faried salah satu cara untuk menarik perhatian ialah dengan membuat isu nasional.

Padatahun 1962, saat itu penduduk + 100 juta, dan 2% adalah Cina. Muncul pertanyaan kenapa yang 2% ini mampu menguasai dihampir perekonomian nasional. Maka Faried  saat itu sebagai Bupati Lamongan mengembangkan ide. Ide muncul saat melihat sebuah lukisan di kantor B.J.Habibie, “lukisan ini bila dilihat rakyat akan menyembah-nyembah” Sambil menarik tangan B.J. Habibie kemudian menceritakan keadaan di Lamongan. Melalui cerita dan kesan singkat itu B.J. Habibie  pun datang ke Lamonga.

Kedatangan B.J. Habibie  di Lamongan tidak disiasiakan. Saat itu juga dibuatkan peta kawasan industri. Menurut Faried yang membuat kawasan industry di Lamongan adalah B.J. Habibie sendiri. Sejak kedatangan B.J.Habibie Lamongan menjadi isu/perhatian Nasional “Lamongan dulu sangat tertinggal, pendidikan sangat rendah” katanya.  Namun dengan ide dan trobosan yang dilakukan oleh Faried Lamongan banyak kemajuan.

PersahabatanDengan Mucikari
Lamongan tidak lepas dengan dunia gelap, seperti prostitusi. Di sini ada pengalaman menarik dari seorang Faried  sebagai Kepala Daerah. Saat itu mucikari di Lamongan yang teman Faried memiliki kompleks lokalisasi sekitar 2 hektar yang di atasnya berdiri bangunan sekita 112 rumah, dengan jumlah PSK + 400 orang. Kecakapan bergaul dengan berbagai lapisan menjadi salah satu kelebihan dari Faried hal itu tak lepas dari pengalaman menjadi aktivis dan wartawan, maka saat dia menjadi orang nomor satu di Lamongan ia tetap menjalin komonikasi yang baik dengan siapa pun termasuk dengan para Mucikari. Namun persabatannya itu bukan bertujuan bisnis atau bermaksud melindungi si Mucikari.

Cerita Faried, pada satu hari terjadi kasus kematian di kompleks mucikari temannya itu. Kematian salah satu pelanggan di kompleks itu pun diangkat menjadi isu nasional dengan isu penyakit mematikan (HIV). Berita kematian dan penyakit menular cukup member efek jera kepada pengunjung. Sebagai kepala Daerah Faried dengan mengandeng keamanan dan Dinas kesehatan menerapkan kewajiban bagi semua PSK untuk melakukan pemeriksaan dan meninggalkan KTP, kemudian membekukan aktivitas di komplesk eks PSK, yang dituangkan dalam peraturan.

Caraitu ternyata efektif. Namun muncul persoalan dan tuntutan dari mucikari untukmencabut peraturan, karena dengan adanya peraturan yang dikeluarkan pemerintah membuat para PSK tidak memperolah nafkah. Inti dari tuntutan itu para mucikari minta bantuan, maka diberikanlah beras untuk sejumlah PSK. Tidak berhenti disitu para mucikari dan PSK itu pun bilang “kami tidak hanya butuh makan, kami juga butuh oprasional seperti membayar listrik dll” tiru Faried. Untuk permintaan kedua itu Faried, tidak bisa memberikan karena keterbatasan alokasi dana dan pertimbangan lain.

Maka 23 germo datang lagi ke Faried bermaksud menjual lokalisasi dengan luas 2 hektar dengan harga 200 juta. Para germo itu bermaksud menutup lokalisasi dengan menjualnya ke pemerintah. Faried pun berkoordinasi dengan DPR soal pembelian tanah milik para PSK itu, diadakanlah  rapat untuk menyetujui pembelian lahan milikpara mucikari itu. Menurutnya harga 200 juta, yang dipatok oleh para mucikari murah, dari pada akibat bila lokalisasi itu tetap dibiarkan beroprasi justru akan menjadi sarang penyebaran penyakit yang mematikan dan pada akhirnya berdampak pada beban APBD, membelinya merupakan opsi yang paling efektif. 

Singkatnya DPR dan Daerah sepakat membeli tanah yang hendak dijual oleh para mucikari itu, ketika akan melakukan pembayaran tanah yang dibeli dari mucikari, Faried meminta pada semua mucikari untuk tidak membuka lokalisasi di tempat lain.“haram bila uang ini kemudian dibuat untuk membuka lahan di tempat lain” ungkap Faried.

Saat-saat penutupan lokalisasi terjadi tarik menarik siapa yang akan menutup lokalisasi itu secara resmi. Para mucikari meminta Faried untuk menutup secara resmi. Permintaan itu didasarkan pada beberapa ancaman yang diterima oleh para mucikari yang tidak suka lokalisai itu ditutup, ancaman itu berupa gertakan sampai pada hal yang berbau mistis. Namun dengan kelihaian komonikasi sang Bupati saat itu tepat pada tahun 1993 Prasasti menutupan ditandatangi sendiri oleh pada germo.

Memanfaatkan Ketenaran Da’i Kondang (K.H. Zainuddin Mz.)
Dengan mimik yang merendah Faried menceritakan saat ketemu dan bermaksud mengundang Da’i Kondang (K.H. Zainuddin Mz.) untuk memberikan pencerahan agama di Lamongan. “Pak, Semua warga Lamongan sangat tersentuh mendengar ceramah-ceramah K.H. Zainuddin MZ melalui rekaman dan radio. Namun ummat di Lamongan belum pernah melihat dan mendengar langsung cermah dari Bapak. Maka dengan ini saya meminta bapak untuk hadir memberikan siraman rohani, ini saya tinggalkan dua amplop satu transpot dan satu ini untuk ummat.

Singkat cerita K.H. Zainuddin Mz berkenan hadir dan memberikan ceramah. Maka ketika hadir di alun-alun Lamungan K.H. Zainuddin Mz mengajak ummat untuk bersedekah dengan amplop yang di bekalkan itu “semua ingin masuk surga,,,? Ingi……iiin,Kalau begitu mari kita berinfak, K.H. Zainuddin Mz mengeluarkan isi amplom yang kemudian diberikan pada sorban yang dijalankan” tiru Faried. Semua berlomba untuk berinfak. Maka saat itu menurut Faried muncul Badan Amil Zakat Nasional(BAZNAS).

“Upayakan sesuatu yang tidak terlihat itu perhatian nasional” Ungkap Faried.

MemantapkanKeimanan (Ust. Muhammad Taufiq AB)
Di bagain sesi akhir, para undangan mendapat tambahan pencerahan dari dewan pakar ICMI Ust.Muhammad Taufiq AB. Ust. yang mahir berbahasa Arab dan Ingris ini memberikansatu pandangan soal keimanan ummat muslim khususnya para pemimpin yang masih kalah oleh berbagai kemegahan dan rayuan keduniawian. Menurut Lelaki keturunan Arab ini, banyak pemimpin muslim yang tidak berpihak pada Islam. Dia kemudian mengapresiasi langkah yang dilakukan mantan bupati Lamongan selama kepemimpinannya yang banyak memberikan perubahan dan pencerahan. “Harusnya ummat islam (pemimpin) bisa seperti dia” katanya.

“Dibutuhkan pejuang-pejuang Islam yang berani dan peduli islam” Ungkapnya. Saat ini menurut penilaian Ust. Muhammad Taufiq AB, banyak dari ummat Islam sendiri yang tidak begitu yakin pada islam dan janji-janji Allah, sehingga kualitas ketaqwaanpada-Nya setengah-setengah. Lemahnya iman ummat isalam salah satunya dikarenakan pemahaman terhadap sejarah islam lemah.

Padahal menurut Ust. Muhammad Taufiq AB  keimanandan ketaqwaan merupakan kunci  sukses.Jika seorang muslim benar-benar taqwa dijamin sukses. Kualitas ketaqwaan danyakinan kita terhadap janji Allah (islam) harus senantiasa ditumbuhkan.

Dia mengungkapkan kekagumannya terhadap Turki yang sangat sekuler, melalui Fethullah Gulen yang terinspirasi oleh Rasullah mampu memberikan nuansa dan perubahan berwawasan isalam. Dia yakin bahwa Islam adalah sebaik-baik kelompok. Ust. Muhammad Taufiq AB  mencontohkan bagaimana Al-fateh berhasil membangun benteng dalam waktu 6 bulan, dan menaklukkan Konstantinopel, menurutnya inspirasi kemenangan dari Al-fateh semua itu karena nilai keyakinan dan ketaqwanaan  pada Allah benar-benar Total.


SedekahMerupakan Bukti Keislaman
Dulu Nabi Muhammad mengumpulkan para sahabatnya untuk menggalang dana. Diantara sahabat berlomba-lomba memberikan harta kekayaannya untuk perjuangan ummat islam. Umar membawa buntelan uang untuk diberikan kepada Rasul. Begitu pun Abu bakar Assidik, dia membawa semua hartanya untuk disumbangkan, saat Nabi bertanya apa yang kau sisakan dari kekayaanmu ya Abu Bakar, kemudian Abu Bakar menjawab, “Cukuplah Allah dan Rasullah, sebagai kepunyaan hambba” Jawab Abu Bakar.

Meski pun Abu Bakar menginfakkan semua hartanya tidak berarti dia kemudian menjadi miskin malah dia menjadi kaya raya. Sebagaimana janji Allah bahwa bila hamba itu menolong-Ku maka Aku tundukkan semua yang ada di bumi baginya. Aku lapangkan rezikinya dan Aku ganti dari tiap-tiap pintu yang tidak disangka-sangka.

Jarang ummat muslim memiliki keimanan dan keyakinan akan janji Allah itu, sebagaimana dicontohkan oleh sahabat Nabi. Contoh ketika kita bertemu dengan pengemis pasti yang dicari adalah uang recehan, jarang orang yang memberikan uangnya pada pengemis yang warna merah (100.000) atau yang biru (50.000). Kemudian Ust.Muhammad Taufiq AB menceritakan bagaimana pengalamannya saat akan memberikan uang pada pengemis, di mana saat itu tidak ada uang kecil. Di dompetanya saat itu yang ada hanya pecahan 50.000,00 dan 100.000,00 an.

“Saya membuka dompet isinya hanya dua pecahan itu” katanya. Kemudian dia berdialog dengan perasaannya sendiri. Masak tidak bisa memberikan uang ini, dengan membaca bismillah kemudian uang lima puhan tadi ia lipat-lipat menjadi beberapa lipat sehingga membentuk lipatan kecil kemudian diberikan kepada si pengemis.“pengemis terkejut, barang kali belum pernah menerima sejumlah uang dengan sebesar itu, barang kali itu malaikat yang dikirimkan oleh Allah” cerita Ust. yang mahir bahasa Arab dan Ingris sambil tersenyum.

Tidak ada komentar: