"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Senin, 28 November 2011

PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan pilar penting untuk mewujudkan tatan bangsa ke arah yang lebih baik. Semakin merata pertumbuhan dan perkembangan “baik” pendidikan di masyarakat atau satu bangsa, maka akan semakin baik pula kualitas masyarakatnya.

Oleh sebab itu, untuk mewujudkan pendidikan yang baik-berkualitas diperlukan satu langkah dan keseriusan dari setiap elemen bangsa khususnya pemerintah. Secara garis besar kesadaran akan pentingnya pendidikan sedikit dan pasti mulai mendapat perhatian pemerintah. Namun ada sebagian kalangan menilai perhatian pemerintah terhadap pendidikan masih setengah hati, penilaian semacam itu saya kira wajar. Akan tetapi kita pun tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang baik.

Upaya perbaikan kualitas pendidikan, seperti perbaikan sarana dan prasarana terus dilakukan oleh pemerintah. Program pemerataan  pendidikan dengan menekan biaya pendidikan “subsidi silang” sekolah geratis sudah berjalan. Namun sistem ini pun ternyata masih terjadi ke-cacat-an, berbagai penyimpangan kerap terjadi. Permainan “manipulasi data siswa” sampai pemotongan bantuan oleh instansi terkait, ada sebagian lembaga pendidikan yang masih menarik pungutan dengan lasan-alasan tertentu, sering dikeluhkan oleh masyarakat. Untuk itu harus ada sistem yang lebih baik.

Mengapa pendidikan itu dinilai penting, diibaratkan satu perangkat lunak pendidikan adalah sofwer yang bisa dikolerasikan terhadap berbagai aspek pembangunan (Ekonomi, sosial budaya) bangsa baik dalam jangka pendik dan panjang khususnya. Melalui pendidikan  pola “menset”  pikir akan terbentuk.

Adanya reword and panismen pada lembaga “institusi” pendidikan oleh lebangan atau intansi terkait akan mampu menciptakan motivasi terhadap lembaga/institusi pendidikan untuk menghasilkan aut put  yang berkualitas. Peran pemerintah dalam pemberian reword and panismend mesti terus digenjot.

Pendidik harus bisa memberikan pemahaman dan penguasaan skil yang dapat diaplikasikan di tengah masyarakat. Pendidikan yang diajarkan di sekolah mampu memberikan pemecahan terhadap persoalan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu tugas pendidik bukan hanya sekedar menyampaikan materi di depan kelas, atau sekeder memenuhi tugas pokoknya “mengajar, tanpa bisa memberikan pendampingan secara komprehensip terhadap target dan tujuan yang hendak dicapai”

MENCIPTAKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
Setiap lembangan atau instusi pendidikan tentu memiliki strategi khusus dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Karena pendidikan yang berkualitas adalah dambaan setiap masyarakat. Dengan sistem yang baik dan pelayanan yang memuaskan akan mampu menciptakan pendidikan yang baik “berkualitas”. Ukuran dari berkualitasnya pendidikan tidak mesti dilihat dari besarnya dana yang harus dikeluarkan oleh siswa atau orang.

Kualitas pendidikan bisa dilihat dan dikur dengan kinerja pendidik untuk mewujudkankan pendidikan yang berkualitas. Kalau dengan biaya-muarah kita bisa mewujudkan pendidikan yang berkualitas mengapa tidak. Memang tentu beukan satu hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa untuk diwujudkan.

Bila sekolah “kepala sekolah” membangun kerjasam yang baik dengan para guru.
Maka untuk memudahkan harapan dan sasaran yang akan dicapai, lembaga pendidikan harus mempbuat skala prioritas. Merumuskan visi dan misi yang jelas.

Tentu suatu lembaga pendidikan memiliki mimpi, anak didiknya bisa  Harapan dan keinginan semacam mutlak diperlukan. untuk mencapai kualitas yang baik setiap instansi melakukan langkah strategi, diantaranya dengan meningkatkan kualitas pendidik dan melengkapi sarana-perasarana yang lebih representatif. Satu hal yang kita lupa adalah kita tidak pernah berfikir bagaimana menciptakan satu lingkungan yang kondusif, lingkungan yang memiliki kesadaran terhadap pendidikan.

Sebaik apa pun penerapan metode “kualitas” pendidikan, tanpa didukung lingungan yang kondusif “baik”, harapan dan keinginan itu tidak akan tercapai dan terlaksana. Oleh sebat itu saya lebih tertarik dengan penerapan pendidikan ala pesantren. Di dalam pesantren selain memberikan pendidikan formal sebagaimana pendidikan umum, pesantren juga menerapkan pola pendidikan “pengkondisian” yang terintegrasi dengan lingkungan keseharian.

Tidak ada komentar: