"Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer)

Senin, 13 Februari 2012

GERAK NYATA ICMI JAWA TIMUR

Tertanggal 10-02-2012 saya menerima sms dari sekertaris Umum ICMI Samsul Hadi, pesan itu meminta saya untuk mengudang Bidang 7-8, ada pun bunyi dari sms itu ……….. “Udi, Tolong kamu undang pengurus ICMI Bidang 7-8 untuk rapat koordinasi dengan ketua IV Ibu Sirikit, hari Senin tanggal 14 februari jam 16 di Sekretariat ICMI. Agendanyapersiapan program bidang 7 dan 8 untuk acara SILAKWIL (Silaturrahmi Kerja Wilayah) ICMI. Undang via email ke alamat masing-masing, juga sms. Contak juga Ketua ICMI Ismail Nachu”  peasan ini saya terima sekitar pukul 22:47. Saya pun langsung memformat isi sms, saya edit kemudian dikirim ke masing-masing pengurus.
Pada hari Senin pukul 09.00 saya kembali mengirim pesan yang sudah saya kerim sebelumnya, saya khawatir ada yang lupa. Al-hamdulillah diantara yang dikirim pesan ada yang menjawab (siap hadir, sebagian meminta ijin lanatarn ada rapat di luar Kota dan ada juga yang kurang respon).

“Karena pada setiap Senin, Rabu dan Kamis saya ada jadwal khusus maka saya pun bergerak cepat”.

Waktu menunjukkan pukul 16.10, Suasana Kantor PT. PILARMA DIADASA sudah agak sepi, maklum beberapa karyawan sudah pulang. Di kantor hanya tinggal empat orang, diantaranya adalah wakil derektur bagian Staf Pemasaran, tamu Kostumer Pilarmas dan saya yang saat ini menangani kesekretariatan ICMI.

Hari ini (Senin tanggal 13 Februari 2012) pukul 16.00, ICMI mengundang anggota khusus Bidang Pengembangan Iptek dan Infokom Ummat (bidang 7) dengan Bidang Advokasi Hukum, HAM dan Lingkungan Hidup (bidang 8). Formasi keanggotaan ICMI pada masing-masing bidang hampir sama yaitu 8-9. Saya sebagai orang yang diberi tugas di ke-sekretareatan bertanggungjawab atas segala kegiatan dan jalannya rapat.

Maka saya pun menyiapakan beberapa hal yang memang menjadi tugas dan tanggungjawab di sekretariatan. Tugas yang dimaksud yaitu ; mengundang anggota ICMI, melalui MILIS (E-mail) dan SMS. Menyiapakan semua kebutuhan rapat  seperti daftar hadir dan terpenting adalah mendokomentasikan pertemuan (Notulensi).

Pukul 16.10 m Ketua IV Sirikat Syah, yang membidangi “penanggungjawab” Bidang Pengembangan Iptek dan Inforkom Ummat dengan Bidang Advokasi Hukum, HAM dan Lingkungan Hidup datang lebih awal ketimbang anggota bidang yang lain. Saya pun menyilahkan Sirikat Syah menuju lantai 4. Saat itu lah jalinan komonikasi terbangun, walau tak maksimal namun cukup memberi saya inspirasi atas sosok wanita ini, Antusias, Penuh semangat, dan energik dalam menyampai gagasan.

Sebelum acara di mulai secara formal “Agenda Program”, Sirikit banyak mengupas persoalan yang saat ini hangat dibicarakan di media massa, khususnya soal adanya MOU atau Nota Kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri hari Kamis, 8 Pebruari 2012, ditandatangani bertepatan dengan hari Pers Nasional di Jambi.

Dalam MOU itu disebutkan “Apabila ada dugaan terjadi tindak pidana yang berkaitan dengan pemberitaan pers, maka penyelesainnya mendahulukan UU RI Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers sebelum menerapkan peraturan perundang-undangan lain.

Apabila Polri menerima laporan dan atau pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan pemberitaan pers, dalam proses penyelidikan dan penyidikan berkonsultasi dengan Dewan Pers.

Dewan Pers memberikan kajian dan saran pendapat secara tertulis kepada Polri bahwa pemberitaan semata-mata melanggar Kode Etik Jurnalistik atau tidak” (http://www.tribunnews.com). Sirikit menilai Nota kesepakatan anatara Dewan pers dengan POLRI justru seperti tirani, di mana masyarakat kecil yang dirungikan oleh pemberitaan media tak punya ruang untuk memperoleh keadilan hukum. Sementara di dalam pers sendiri masih belum memiliki payung hukum mengenai pencemaran nama baik, ungakap Sirikit.

Sirikit memandang ICMI bisa bersuara terhadap persoalan yang menyangkut kehidupan orang kecil termasuk soal media “pemberitaan”. Kekhawatiran Sirikit memang bukan tanpa alasan, mengingat banyak diantara oknom wartawan yang kurang mempertimbangkan keakurasian antara data dengan pemberitaan yang diangkat, akhirnya yang timbul bukan satu pencerahan publik, malah menjurumuskan “merugikan orang lain”.

Petrus Hariyanto yang hadir 15 m setelah Sirikit membenarkan apa yang disampaikan oleh Sirikit sekaligus Guru-nya saat mendalami ilmu jurnalistik. Maka Petrus yang aktif mengisi Suara Muslim Surabay di SAF FM, menawarkan bentuk “bagaimana bidang 7-8 bisa membuat sekema kerja mengisi acara di SAF FM” Ungkap Petrus pada Sirikit. Tawaran Petrus pun disambut baik oleh Sirikit selaku ketua Bidang IV. Dan rencana Awal Maret ini cara live di SAF FM sudah bisa berjalan.

Sementara mengenai tema-tema yang akan dibahas sebisa mungkin sudah tersusun secara baik. Menurut Petrus yang mengutip pendapat pendiri ICMI BJ Habibi “Cendekiawan tidak harus dilihat dari latar belakang dan pendidikan-nya namun sumbangan, kontribusi pemikirannya terhadap bangsa dan ummat”, maka melalui siaran radio FM, ICMI bisa memberikan kontribusi pikiran pada ummat.

Bahkan menurut Petrus yang membidangi Pengembangan Iptek dan Inforkom Ummat, bila dimungkinkan untuk acara SILAKWIL nanti bisa dilive-kan lewat Radio. Sementara menurt Deddy Priambudi yang berlatar belakang pengacara, ICMI bisa bergerak lebih nyata dan hadir untuk masyarakat. “Kita mesti menghidupkan ICMI lagi, dulu kalau mengelar diskusi pesertanya banyak dan kesulitan tempat dan sekarang tempat banyak tapi program diskusi masih kurang serempak”.
Deddy Priambudi yang masuk dalam Bidang Advokasi Hukum, HAM dan Lingkungan Hidup, menurut-nya untuk menghidupkan ICMI orang-orang ICMI bisa memanfaatkan media dan mekukan komonisaski, dan bisa mambangun konsolidasi “silaturrahim” dengan pemerintah khususnya pemprov Jawa Timur. Artinya kita harus bisa memberikan kontribusi nyata terhadap Daerah.

Apa yang disampaikan oleh Dedy hampir senada dengan harapan Ismail Nachu (Ketua ICMI). Pada pertemuan pada tanggal 10/02/2012 Ketua Umum ICMI Ismail Nachu dalam rapat Panitia persiapan SILAKWIL mengatakan “bila ICMI datang ke pemprov Jawa Timur harus dengan Agenda, bukan untuk mengemis, ‘Maka untuk SILAKWIL ini bagaimana kita bisa memberikan rekomendasi terkait isu-isu strategis di Jawa Timur”.

Beda hal-nya dengan pendapat Prigi Arisandi, lelaki dengan tubuh segar dab penuh semangat ini begitu penya kepedulian terhadap lingkungan hidup. Meskipun Prigi datang agak terlambat namun orang ini bisa menyita perhatian yang lain. Setelah disodori rumusan program dan sepintas membaca secara terbuka prigi menilai pada program Lingkungan hidup terlalu KAPAL-Imse (kapal merupakan Komonitas Pencinta Alam) Namun konon komonitas ini terkesan memanfaatkan dana Pemerintah “proyek” Democrat.

Setelah diminta alternatif mengenail Program Lingkukan Hidup Prigi langsung meminta untuk kembali menghidupkan kearifan lokal. “Ingat minuman kemasan Aqua dll, tidak bagus untuk tubuh bahkan ada sebagian penelitian orang terkena penyakit kankker lantaran sering minum air Aqua” ungkap Prigi  dengan nada yang berapi-api. Maka Ia meminta supaya ICMI menghidupkan teradis Air Kendi, (Air kemasan dari plastic seperti “aqua dll” diganti dengan Kendi sebagaimana tempo dulu). Menurutnya ICMI bisa meminta pada pemerintah supaya ada ruang khusus untuk “penampungan/ peneyerapan” air. Terjadi banjir belakangan di Surabaya merupakan kesalahan dari orang kaya yang tak peduli terhadap lingkungannya. Maka Melalui ICMI Prigi berharap supaya ada gerakan Panin Air Hujan (membuat tendon di masing-masing rumah untuk menampung Air Hujan).

Sambil memutar Filem documenter Prigi terus menjelaskan hal-hal terkait dengan lingkungan, semua persoalan lingkungan seperti Ia kuasai, menurut Prigi yang membidangi Advokasi Hukum, HAM dan Lingkungan Hidup, “jika tanah ditanami sejis tanaman musiman makan tanah akan semakin gersang”.

Apresiasi terhadap Prigi mengalir dari peserta yang lain “wah saiki kamu makin jernas saja” ungkap peserta. Setelah menyepaki beberapa Agenda penting dalang bidang 7-8 Sirikiat akhirnya menutup acara dan berpamitan.

Tidak ada komentar: