“Hai anak manusia bangunlah!!!”
Tiba-tiba aku dikejutkan suara
Aku cari sumber suara di semua sudut dan ruang
Tak ada sesuatu
Yang ada hanyalah letih
Mengapa bangun...!!!
Padahal aku tak tidur
Hasratku melayang-layang
Otak berputar
Menelanjangi keadaan
Hati tak juga dapat menginsyafi keadaan
“Hai anak manusia bangunlah!!!”
Suara itu seperti mengunci kesadaran
Aku coba meniti jawab
Keadaan, hening
Aku bergegas pada diri
Bangun adalah peroses
Sebuah prosa kehidupan
Bangun meruapakan kedaan yang tak henti dalam ikhtiar
Ikhtiar itu yang membangun,
Membangun mimpi juga harapan
Kemudian aku sadar
Aku mengada dengan segala yang ada
Kedaan menidurkan pada yang nisbi
Tidur dalam kelam
Aku pun terjaga
Ko-kok ayam penanda waktu
Fajar menyinsing, udara dingin
Aku melangkah mengitari tiang
Tangan aku ayun-ayun kelangit, merendra doa
Kemudian aku berlari bersama semua yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar