Bepak, Bebuk, Guru dan Rato, (Bapak, Ibu, Ulama/pendidik dan keraton/pemimpin/pemerintahan)
Filosofi bahasa Madura di atas meletakkan pondasi etika dasar kehidupan, dalam keluarga, sosial, dan bernegara. Bagaimana harusnya kehidupan itu berada pada alur yang benar dan dibenarkan, bukan semata pembenaran saja.
Bapak-Ibu adalah satu pilar keluarga yang paling penting dan urgen dalam kehidupan. Keduanya adalah peletak dasar etika prilaku dan nilai-nilai kehidupan. Dalam agama pun di singgung bagaimana kita bersikap. hormat kepada kedua orang tua khususnya Ibu. Ibu dalam agama islam Ibu memiliki dua epesintrum keduniaan dan akhirat.
Anda tentu pernah mendengar ungkapan berikut, "Bila Anda ingin sukses muliakan Ibu-mu", saya pikir ungkapan itu bukan tanpa dasar sosial dan religi, dalam konteks sosial Ibu adalah gerbang kehidupan, artinya ibu adalah pintu nyata untuk mengenal arti dan bagaimana hidup. Sedang dalam konteks religi, dasarnya pun sangat tegas "Surga ada di telapak kaki ibu". Saya pikir filosofi bahasa madura di atas merupapakan paduan dari imbirio dua nilai ; sosial dan religi.
Ulama'/pendidik, keragaman bahasa merupakan identitas yang unik dan menunjukkan bahwa negara kita sangat kaya bahasa dan budayanya pun beranikaragam. Keanikaraman tak mengurangi semangat dan nasionalisme, bahasa dan budaya tetap ada dan berada dalam satu kesatuan yaitu ke-Indonesia-an. Ungkapan Guru, dalam bahasa madura di atas sebagai ciri atau tuntunan nilai, bahwa guru adalah orang yang memiliki peran dalam pola prilaku dan tindakan sehingga memuliakan adalah atau sebagai bentuk sikap yang harus senantiasa dijaga dan dipelihara oleh orang madura, namun nilai ini pun saya pikir tak hanya ada dan berlaku di maduara.
Dalam konteks struktural formal atau pemerintahan, juga terdapat dalam pribahasa ; Bepak, Bebuk, Guru dan Rato, (Bapak, Ibu, Ulama/pendidik dan keraton/pemimpin/pemerintahan).
Rato : pemimpin/pemerintahan. Di manapun anda berada dan hidup maka
anda akan berhadapan dengan tata kelola hidup yang formal dan non
formal. Kehidpan formal ialah pemerintahan (Rato), pemerintah adalah
satu pelatak dasar tata aturan sosial, hukum, dan terjaminnya kehidupan
sosialmerupakan tanggung jawab Rato/pemerintah. Oleh sebab itu rakyat
harus menghargai peran dan tugas pemimpinnya (Rato)
Filosofi bahasa Madura di atas meletakkan pondasi etika dasar kehidupan, dalam keluarga, sosial, dan bernegara. Bagaimana harusnya kehidupan itu berada pada alur yang benar dan dibenarkan, bukan semata pembenaran saja.
Bapak-Ibu adalah satu pilar keluarga yang paling penting dan urgen dalam kehidupan. Keduanya adalah peletak dasar etika prilaku dan nilai-nilai kehidupan. Dalam agama pun di singgung bagaimana kita bersikap. hormat kepada kedua orang tua khususnya Ibu. Ibu dalam agama islam Ibu memiliki dua epesintrum keduniaan dan akhirat.
Anda tentu pernah mendengar ungkapan berikut, "Bila Anda ingin sukses muliakan Ibu-mu", saya pikir ungkapan itu bukan tanpa dasar sosial dan religi, dalam konteks sosial Ibu adalah gerbang kehidupan, artinya ibu adalah pintu nyata untuk mengenal arti dan bagaimana hidup. Sedang dalam konteks religi, dasarnya pun sangat tegas "Surga ada di telapak kaki ibu". Saya pikir filosofi bahasa madura di atas merupapakan paduan dari imbirio dua nilai ; sosial dan religi.
Ulama'/pendidik, keragaman bahasa merupakan identitas yang unik dan menunjukkan bahwa negara kita sangat kaya bahasa dan budayanya pun beranikaragam. Keanikaraman tak mengurangi semangat dan nasionalisme, bahasa dan budaya tetap ada dan berada dalam satu kesatuan yaitu ke-Indonesia-an. Ungkapan Guru, dalam bahasa madura di atas sebagai ciri atau tuntunan nilai, bahwa guru adalah orang yang memiliki peran dalam pola prilaku dan tindakan sehingga memuliakan adalah atau sebagai bentuk sikap yang harus senantiasa dijaga dan dipelihara oleh orang madura, namun nilai ini pun saya pikir tak hanya ada dan berlaku di maduara.
Dalam konteks struktural formal atau pemerintahan, juga terdapat dalam pribahasa ; Bepak, Bebuk, Guru dan Rato, (Bapak, Ibu, Ulama/pendidik dan keraton/pemimpin/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar