Sekitar pukul 07.29/07/2011, Saya dikejutkan dengan SMS duka “kematian” saat melihat nama Hosni hati saya tersentak, karena ibu saya juga bernama Hosni. Saya amati SMS dan dibaca ulang ternyata Hosni yang dimaksud bukanlah ibu saya tetapi nama guru MAN Sumenep, “Subhanallah …. Innalillahi wainnailaihi rojiuon”. Setelah jelas bahwa bukan ibu, tensi ketegangan sedikit turun.
Berita wafatnya Bapak Hosni Miftahul Arifin salah seorang guru Kimia dan Kesiswaan di MAN Sumenep ini, tidak hanya dirasakan oleh keluarga besar. Saya yakin Lembaga Sekolah Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Sumenep sebagai tempat pengapdiannya juga ikut kehilangan. Bagaimanapun sosok al-marhum telah banyak memberikan kontribusi pada lembaga di bawah naungan Kementrian Agama Sumenep yang kini semakin maju.
Seorang yang baik akan selalu dikenang, kematian bagi orang baik bukan mati yang sesungguhnya. Wajar bila kepergian “kematian” orang baik mengundang simpati yang luar bisa dari lingkungan kerabat, teman, dan orang-orang terdekatnya. Sesungguhnya orang baik itu tidak mati, ia selalu hidup. Begitu pun dengan sosok al-marhum bapak Hosni, dia adalah orang yang baik. Kehidupannya dihabiskan untuk mengabdi bagi kemauan bangsa ini. Wajar bila berita wafatnya guru Fisika ramai di media jejaring sosial Twitter-FB. Bagi saya Hosni adalah sosok guru yang sangat memegang disiplin tinggi. Tak jarang murid yang belum paham dan baru kenal memfonis sebagai guru yang angker. Padahal tidak seperti itu.
Bagi teman-teman yang pernah diajari oleh beliau atau yang saat ini sedang dibawah asuhannya dirundung perasaan sedih dan kehilangan. Namun kematian tetap tak dapat dicegat. Ketika Allah berkehendak tak ada manusia yang bisa merintangi. Kita hanya bisa merelakan seraya memohonkan doa pada yang kuasa semoga beliaunya di tempat didisisinya di temat yang mulia. Semua dosa-dosanya diampuni. Diterima amal semua kebajikannya.
Sesungguhnya kematian adalah nasehat bagi kita yang hidup. Manusia tidak mungkin bisa terhindar dari takdir kematian. Maka karunia hidup yang allah berikan pada kita hendaknya dimaksimalkan untuk berbuat kebajikan kepada sesama. Hidup ini sangat singkat, dan hidup adalah peroses untuk menuju kehidupan selanjutnya, yaitu kehidupan akhirat. Ketika kita semua perbuatan yang pernah kita lakukan akan ditampakkan oleh Allah. Kita paput bangga kepada bapak Hosni yang hampir perjalanan hidupnya dihabiskan untuk mengabdi kepada ummat.
Kita pun bisa mengambil pelajaran dan teladan dari sosok Hosni. Sebagaimana kita tahu dia adalah sosok guru yang sangat disiplin, kedisiplinan itu patut untuk kita teladani. Dibalik perannya sebagai guru Fisika pak Hosni adalah sosok yang hangat penuh perhatian. Saya bilang seperti ini karena saya pernah dibimbing beliau langsung. Ketika saya menjadi ketua OSIS, selain mengajar Fisika beliau adalah baru ketua keiswaan, dinama secara struktur kesiswaan betanggungjawab terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan termasuk OSIS. Dari perjalanan itu saya sering bertemu dan akrap, bahkan beliau secara ikhlas dan terbuka mengajari saya. Banyak pelajaran yang saya peroleh ketika dekat dengan sosok Hosni saat itu.
Pada tahun 2007 menjelang pembagian Ijazah, saya mengalami kecalakaan. Kecelakaan terjadi di depan sekolah MAN. Saya bersyukur saat kecelakaan saya tidak apa-apa. proses terjadinya kecelakaan itu saya mau melintas ke timur jalan. Tiba-tiba seorang perempuan pengendara sepeda dengan kecepatan tinggi menghantam saya dari samping kanan. Kendaraan yang ditumpangi seorang wanita ini membentur tepat pada posisi mesin kendaraan yang saya kendarai, untung tidak kena kaki. Kalau sampai kena kaki barang kali saya tidak bisa jalan-jalan seperti sekarang.
Karena wanita pengendara sepeda motor ini kecepatannya tinggi, dia tak bisa mengendalikan kendaraannya. Saya dengan kendaraan terpelanting ke arah kiri sementara wanita yang menabrak saya perlanting ke kanan. Sepeda yanag di kendari wanita lepas sekitar 2 m dari arah saya. Wanita itu terlihat sempoyongan sesaat jatuh, saat diboyong akhirnya bangkit sambil marah-marah. Tidak berhenti sampai di situ dia menelpon seorang polisi. Belakangan polisi itu diketahui bernama Wawan (briptu Wawan), dia bertugas di Manding sebagai Intel.
Selang sekitar 5-10 m Wawan datang ke TKP dan marah-marah pada semua siswa, satpam, juga guru bahkan kepala sekolah saat ini. Dia membawa kendaraan. Wawan hanya meningalkan no telp pada Al-marhum saat itu. Proses berlanjut. Kemudian pak Cipto guru olah raga MAN memberikan arah, saya sedikit tenang.
Kecelakaan yang saya alami banyak melibatkan orang-orang MAN, termasuk Al-marhum bapak Hosni. Bahkan ketika itu saya sempat soan ke rumah beliau di .... kasus kecelakaan yang saya alami tak berhenti begitu saya saya harus berhadapan dengan ketentuan hukum, Bapak Hosni sebagai kesiswaan ikut mendampingi proses hukum, juga beberapa guru lainnya.
Alhamdulillah berkat rahmat Allah juga dukungan orang-orang MAN Pak Cipto, Pak Satpam, al-marhum bapak Hosni juga guru yang lain yang ikut mendampingin saya ke Polres Sumenep, prosesnya menjadi mudah dan lancar. Di kesempatan ini saya amat berterima kasih atas peran guru-guru termasuk Kepala Sekolah MAN yang terhormat Bapak Bakri.
Banyak kenangan saya yang melibatkan al-marhum, ketika itu saya dan beberapa teman yang lain mendapat kehormatan ikut sleksi SPMB melalui penjaringan bakat dan prestasi, keikut sertaan dalam undangan SPMB itu tak lepas dari peran bapak Hosni selaku guru yang membidangi kesiswaan. Banyak kebaikan yang saya rasakan secara personal. Dan insyaallah kebaikan-kebaiakan yang sering dilakukan oleh Bapak Hosni itu tidak hanya dirasakan oleh saya, tapi semua yang pernah dekat dan kenal baik dengan al-marhum.
Selamat jalan guruku, mohon maaf bila kami sebagai muridmu tak bisa memberikan pengamdian terakhir. Kami tak bisa membasuh dan memandikan. Sesungguhnya kami ingin menyertai saat-saat terakhir itu. Karena waktu dan keadaan maka kami pun tak bisa lakukan itu. Kami hanya berdoa semoga Allah mengampuni semua kesalahan-kesalahan selama hidup yang disengaja atau tidak. Semoga Amal dan pengabdian yang dilakukan selama ini menjadi selimut indah di alam barzah sana. Selamat jalan guruku, kami akan selalu mendoakanmu.
Surabaya 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar